Reaksi EKSOTERM dan ENDOTERM
A. REAKSI EKSOTERM
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor.
Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
sistem ke lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya ) ditandai
dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem.
Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur
tohor, CaO(s) dimasukkan ke dalam air.
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Selain itu, contoh reaksi eksoterm dikehidupan
sehari-hari adalah membakar
minyak tanah di kompor minyak dan nyala api unggun.
Pada reaksi eksoterm , sistem membebaskan energi,
sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil
daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu , perubahan entalpinya bertanda
negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai berikut:
ΔH = Hp –Hr
< 0 (negatif)
B. REAKSI ENDOTERM
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Reaksi endoterm
merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke
sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya )dan ditandai dengan
adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium
khlorida, NH4Cl.
NH4Cl(s) + Air → NH4Cl(aq)
Selain itu, contoh lain dari reaksi endoterm yakni
proses fotosintesis
pada tumbuhan dan asimilasi.
Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh
karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih
besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan
selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp -Hr) bertanda
positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan:
ΔH = Hp- Hr > 0 (Positif)
Komentar
Posting Komentar